Kejuaraan Nasional (Kejurnas)
Renang 2014 yang belum lama diselenggarakan kemarin menyisakan cerita menarik.
Kejurnas yang diadakan pada 22 Mei 2014 tersebut menyisakan beberapa masalah
pada atlet-atletnya. Salah satu permasalahan tersebut adalah adanya nama-nama
atlet yang tercantum dalam pendaftaran ganda. Berdasarkan berita yang dihimpun,
kurang lebih ada lima atlet yang bermasalah dalam pendaftaran ganda.
Menurut Kabid Binpres
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Heru Purwanto kepada wartawan di
Senayan, kelima atlet yang bermasalah tersebut adalah I Gde Siman Sudartawa,
Glen Victor, Patricia Yosita, Ressa kania Dewi, dan Ignatius Setyo Budi Utomo.
Dari kelima atlet tersebut, tercantum dan terdaftar ganda dari daerah yang
berbeda. Ressa Kania Dewi dan Glen Victor didaftarkan oleh Jawa Barat dan Jawa
Timur, Siaman didaftarkan oleh Riau dan DKI Jakarta. Sedangkan Setyo Budi Utomo
didaftarkan oleh Kaltim dan Jawa Tengah.
Terkait adanya pendaftaran
dan pengakuan ganda ini, Heru sebagai kepala Binpres PRSI telah memanggil kelima
atlet renang yang bersangkutan. Pemanggilan tersebut untuk memberikan
klarifikasi serta bukti dari status kepindahan mereka. eru Purwanto mengatakan
“sejauh ini yang sudah bisa membuktikan kepindahan adalah Siman dan Ignatius.
Kedua atlet ini sudah pasti dan resmi pindah, Siman pindah ke DKI Jakarta dan
Ignatius pindah ke Jawa Tengah” ujarnya. Sehingga mereka boleh mewakili daerah
yang menjadi kepindahannya.
Selain Siman dan Ignatius,
sampai saat ini ketiga atlet yang belum memberi keterangan pasti mengenai
kepindahannya masih ditunggu bukti kepindahan tersebut. Meskipun keterwenangan
lisan dari pihak daerah dan atlet yang bersangkutan mempunyai status yang
sama-sama kuat. Pihak PRSI dengan pintu terbuka menunggu kepastian tersebut.
Akibat adanya pendaftaran ganda tersebut, pihak PRSI memberi jalan tengah.
Ketiga atlet yang belum memberikan bukti kepastiannya diperbolehkan mengikuti
kejuaraan. Tetapi status ketiga atlet tidak untuk mewakili Pemprov daerahnya,
mereka didaftarkan atas nama atlet dari Pengurus Besar PRSI.
Melihat adanya dualisme
pengakuan atlet oleh Pemprov tentu menjadi masalah, baik untuk intern atlet
serta intern Pemprov daerahnya. Sebab mereka akan tercantum lagi di kejuaraan
lain seperti PON mendatang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak PB PRSI
memberi tenggat waktu sampai September 2014. Pihak PRSI sangat menyayangkan hal
tersebut, sebab apabila mereka tidak segera memberi klarifikasi kepindahan,
atlet tersebut terancam tidak diperbolehkan mengikuti PON sebagai sanksinya.
Terlepas dari hal tersebut,
kekhawatiran Pemprov yang ditinggal atletnya adalah Jawa Barat. Sebab selama
ini Jawa Barat sering menjadi juara umum. Tetapi jika atlet unggulannya yaitu
Glen dan Ressa Kania pindah ke Jawa Timur, peluang mempertahankan gelar juara semakin
berat. Otomatis provinsi yang di tinggal atletnya harus mempersiapkan amunisi
atlet baru yang tangguh.
0 comments