Atlet Renang Nasional Menjadi Rebutan di Kejurnas Renang 201

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang 2014 yang belum lama diselenggarakan kemarin menyisakan cerita menarik. Kejurnas yang diadakan pada 22 Mei 2014 tersebut menyisakan beberapa masalah pada atlet-atletnya. Salah satu permasalahan tersebut adalah adanya nama-nama atlet yang tercantum dalam pendaftaran ganda. Berdasarkan berita yang dihimpun, kurang lebih ada lima atlet yang bermasalah dalam pendaftaran ganda.
Atlet Renang Nasional

Menurut Kabid Binpres Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Heru Purwanto kepada wartawan di Senayan, kelima atlet yang bermasalah tersebut adalah I Gde Siman Sudartawa, Glen Victor, Patricia Yosita, Ressa kania Dewi, dan Ignatius Setyo Budi Utomo. Dari kelima atlet tersebut, tercantum dan terdaftar ganda dari daerah yang berbeda. Ressa Kania Dewi dan Glen Victor didaftarkan oleh Jawa Barat dan Jawa Timur, Siaman didaftarkan oleh Riau dan DKI Jakarta. Sedangkan Setyo Budi Utomo didaftarkan oleh Kaltim dan Jawa Tengah.
Terkait adanya pendaftaran dan pengakuan ganda ini, Heru sebagai kepala Binpres PRSI telah memanggil kelima atlet renang yang bersangkutan. Pemanggilan tersebut untuk memberikan klarifikasi serta bukti dari status kepindahan mereka. eru Purwanto mengatakan “sejauh ini yang sudah bisa membuktikan kepindahan adalah Siman dan Ignatius. Kedua atlet ini sudah pasti dan resmi pindah, Siman pindah ke DKI Jakarta dan Ignatius pindah ke Jawa Tengah” ujarnya. Sehingga mereka boleh mewakili daerah yang menjadi kepindahannya.
Selain Siman dan Ignatius, sampai saat ini ketiga atlet yang belum memberi keterangan pasti mengenai kepindahannya masih ditunggu bukti kepindahan tersebut.  Meskipun keterwenangan lisan dari pihak daerah dan atlet yang bersangkutan mempunyai status yang sama-sama kuat. Pihak PRSI dengan pintu terbuka menunggu kepastian tersebut. Akibat adanya pendaftaran ganda tersebut, pihak PRSI memberi jalan tengah. Ketiga atlet yang belum memberikan bukti kepastiannya diperbolehkan mengikuti kejuaraan. Tetapi status ketiga atlet tidak untuk mewakili Pemprov daerahnya, mereka didaftarkan atas nama atlet dari Pengurus Besar PRSI.
Melihat adanya dualisme pengakuan atlet oleh Pemprov tentu menjadi masalah, baik untuk intern atlet serta intern Pemprov daerahnya. Sebab mereka akan tercantum lagi di kejuaraan lain seperti PON mendatang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak PB PRSI memberi tenggat waktu sampai September 2014. Pihak PRSI sangat menyayangkan hal tersebut, sebab apabila mereka tidak segera memberi klarifikasi kepindahan, atlet tersebut terancam tidak diperbolehkan mengikuti PON sebagai sanksinya.
Terlepas dari hal tersebut, kekhawatiran Pemprov yang ditinggal atletnya adalah Jawa Barat. Sebab selama ini Jawa Barat sering menjadi juara umum. Tetapi jika atlet unggulannya yaitu Glen dan Ressa Kania pindah ke Jawa Timur, peluang mempertahankan gelar juara semakin berat. Otomatis provinsi yang di tinggal atletnya harus mempersiapkan amunisi atlet baru yang tangguh.    

0 comments