Banyak orang yang
suka main air, entah itu di kolam renang maupun di pantai. Tentu sangat
menyenangkan apabila kita mencelupkan kaki ke dalam air dan menikmati dingin
dan segarnya air. Namun, beranikah kita berenang? Sebagian dari kita justru
sudah merasa ketakutan jika diminta memasukkan wajah ke dalam air. Kebanyakan
dari kita takut karena membayangkan bahwa kita akan mendapat kesulitan bernapas
jika harus berada di dalam air. Ini karena kita merasa hidung dan mulut akan
segera kemasukan air begitu kita memasukkan wajah ke air.
Hidung dan mulut
memang alat utama untuk mengambil dan mengeluarkan udara yang diperlukan oleh
tubuh. Hidung akan menjadi sangat sensitif apabila ada benda asing yang masuk.
Apabila hidung kemasukan air, rasanya sakitnya bisa sampai ke mata dan dahi.
Inilah yang sering membuat orang panik ketika harus memasukkan wajahnya ke
dalam air. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara belajar teknik bernapas
melalui mulut. Mulut tidak akan mengalami masalah yang menyakitkan seperti
halnya hidung apabila ada benda asing masuk.
Selain hidung,
mata juga sangat sensitif terhadap benda asing. Mata akan terasa sangat perih
jika ada benda asing yang masuk ke dalamnya, Oleh karena itu, kita memiliki gerak
refleks yaitu memejamkan mata ketika ada benda asing mendekati mata. Anda bisa
melatih diri untuk membuka mata di dalam air. Namun, pastikan bahwa air di
tempat tersebut kualitasnya cukup baik sehingga tidak akan membuat mata
teriritasi. Jika memang keadaan airnya kurang baik, gunakan kaca mata renang
yang khusus diciptakan untuk melindungi mata ketika berada di bawah air.
Kekhawatiran
lainnya adalah apabila telinga kita kemasukan air. Memang terkadang air bisa
masuk ke telinga apabila posisi kita salah, namun hal tersebut jarang sekali
terjadi. Telinga memiliki sistim tersendiri yang melindungi dirinya dari
benda-benda asing yang masuk. Struktur telinga sudah diciptakan agar air tidak
dapat melewati gendang telinga dengan mudah. Jadi kekhawatiran bahwa air akan
masuk ke telinga ketika berenang sebenarnya tidak beralasan.
0 comments