Berenang merupakan suatu gerakan atau
aktivitas di air baik dengan perlengkapan tambahan atau tanpa perlengkapan
tambahan. Tujuan dari berenang adalah untuk mempertahankan agar tubuh dapat
bertahan pada permukaan air sambil tetap bergerak maju kedepan. Berenang dapat
dilakukan di kolam, di danau dan di sungai. Tujuannya pun bervariasi, ada yang
bertujuan untuk tuntutan kehidupan (seperti
orang yang bekerja di laut, menangkap ikan), sekedar kegiatan refresing
atau bahkan untuk kebugaran atau olahraga.
Zaman Prasejarah
Dikatakan bahwa berenang sudah dikenal manusia
sejak zaman batu atau prasejarah yang
ditunjukkan dengan situs-situs sejarah yang terdapat ukiran gambar yang
menunjukkan gambaran orang berenang di situs sejarah mesir tepatnya pada daerah
Gilf Kebir. Di daerah tersebut terdapat Gua Perenang atau biasa disebut The Cave of Swimmers. Gua tersebut
ditemukan oleh ilmua yang berasal dari Hungaria ada tahun 1993. Pada dinding
gua terdapat ganmbar-gambar atau lukisan pada batu yang disebut Neolithic Pictographs. Lukisan itu
menggambarkan orang-orang yang dengan anggota geraknya tampak seperti tidak
tegak lurus dengan badan pada posisi telungkup yang seolah-olah memberikan
gambaran sedang berenang. Peneliti memperkirakan bahwa kemungkinan
gambar-gambar ini dibuat sebelum 10.000 tahun yang lalu ketika padang sahara
kemungkinan tidak setandus saat ini.
Selain referensi dari mesir, juga ditemukan
relief lain yang menggambarkan bentuk renang gaya dada pada relief masa
Babilonia. Pada relief Nagoda juga menggambarkan perenang laki-laki yang diduga
berasal dari sekitar 3.000 tahun yang lalu. Di India-Pakistan juga terdapat
Istana Mohenjo Daro yang terletak pada lembah Sunngai Indus yang diduga juga
merupakan sisa kebudayaan besar pada masanya. Mohenjo Daro dikatakan salah satu
tempat pemukiman pertama di dunia yang dibangun sekitar 2.600 tahun sebelum
masehi, dan ditemukan kembali pada tahun 1922 oleh Ilmuwan. Pada situs Mohenjo
Daro tersebut, ditemukan kolam renang yang berukuran sekitar 30 m kali 60 m.
Beberapa situs lain yang juga menunjukkan adanya aktivitas renang misalnya pada
Knossos, Hittites, Tepantitla, Pompeii serta peradaban pada masyarakat Timur
Tengah.
Zaman
Moderen
Pada zaman moderen, berenang semakin
berkembang bahkan pada zaman kerajaan-kerajaan moderen awal, berenang merupakan
salah satu teknik yang diperlukan dalam berperang, dimana para prajurit
kerajaan dituntut untuk menyeberangi perairan menuju daratan tujuan dengan cara
berenang tanpa harus melepaskan baju perang/zirah (notabene terbuat dari
logam). Sekitar pada tahun 1490, Leonardo Da Vinci membuat sebuah sketsa
seseorang yang memakai pelampung. Pada tahun 1539 seorang profesor asal Jerman menulis
sebuah buku tentang renang yang bertujuan untuk mengurangi bahaya tenggelam
saat berenag. Selain itu, dibahas pula
tentang cara berenang gaya dada.
Tahun 1587, Digby mengemukakan bahwa
sesungguhnya manusia dapat berenang lebih baik daripada ikan. Pada 1603, Kaisar
jepang mulai menerapkan pembelajaran renang pada sekolah anak-anak. Sekitar
tahun 1798, Gnuts Muts menulis tentang belajar renang. Ia berpendapat bahwa
renang merupakan bagian dari pendidikan. Buku-bukunya memaparkan tentang tiga
pendekatan awal dalam belajar renang, yakni 1) Membiasakan anak didik berada di
air; 2) Berlatih gerakan renang diluar kolam atau air; dan 3) Berlatih gerakan
renang di dalam kolam atau air. Selain itu, di Jerman juga terdapat para
penduduk dengan aktivitas sebgai petani garam yang memiliki keterampilan
berenang dan mengajarkan anak-anak mereka untuk bisa berenang sejak dini. Hal
tersebut kemudian menjadi contoh baik yang terus berkembang.
Pada tahun 1830-an, Renang kemudian dibuat
menjadi sebuah kompetisi di Inggris. Sebelumnya, sekitar tahun 1828 Kolam
renang pertama dibuka untuk umum dengan nama St George Baths. Selain itu, tahun 1837 diadakan lomba renang di
London dengan menggunakan enam kolam renang buatan. Sejak saat itu renang
semakin berkembang termasuk jenis-jenis atau gaya-gaya renang yang diterapkan
oleh para perenang asal Amerika dan asal Inggris. Gaya-gaya renang yang semakin
berkembang antara lain gaya dada dan gaya bebas.
Olimpiade
Olimpiade renang pertama kali diadakan pada
tahun 1896 di Athena yang diikuti oleh peserta laki-laki dengan empat kelas
berbeda, yaitu kelas 100 m, kelas 500 m dan 1200 m untuk gaya bebas, serta 100
m untuk pelaut (Walaupun awalnya direncanakan diadakan lomba dengan 6 kelas,
namun yang terjadi hanya dibuka 4 kelas). Adapun pemenang yang meraih medali
emas pertama yaitu Alfred Hajos (asal Hungaria) pada kelas 100 m gaya bebas dan
1200 m gaya bebas. Sedangkan pada kelas 500 gaya bebas, dimenangkan oleh Paul
Neumann (Asal Austria). Kedua perenang tersebut kemudian tercatat sebagai
peraih medali emas pertama. Sejak saat itu, kompetisi olahraga renang di
Olimpiade terus berkembang termasuk dari segi kelasnya. Olahraga renang
terpanjang diketahui terjadi pada tahun 2008 yang mencapai jarak tempuh sejau
10 km. Selain itu, sejak Olimpiade pertama juga berkembang jenis renang lain
berupa penggunaan gaya punggung dan Polo air yang masuk dalam kompetisi
Olimpiade. Sekitar tahun 1930-an variasi gaya dada baru diperkenalkan, dan pada
tahun 1952, gaya ini kemudian dipisahkan sebagai gaya renang baru yang dikenal
gaya kupu-kupu.
Pada pelaksanaan Olimpiade tahun 1912 di
Stockholm, pertamakalinya kompetisi renang dibuka untuk Perempuan pada kelas
gaya bebas. Pada tahun 1922, Johnny Weissmuller memecahkan rekor menjadi orang
pertama yang menembus berenang dalam jarak 100 m dengan waktu kurang dari satu
menit. Diketahui Weissmuller telah memenangkan lima medali Olimpiade dan telah
mengikuti 36 kejuaraan Nasional selama karirnya dalam sepuluh tahun. Selain
itu, rekor yang diciptakan Weissmuller bertahan hingga 17 tahun tak
terkalahkan.
Atribut
renang
Pada tahun 1908, dibentuk asosiasi renang
dengan nama Federation Internationale de Natation Amateur (FINA). Pada tahun
1912, terjadi kecelakaan dimana sebuah dermaga di Jerman runtuh yang diduga
karena kelebihan beban. Pada saat itu terdapat sekitar seribu orang yang ingin
berlayar dengan Kapal Kronprinz Wilhelm. Akibatnya angkatan laut berusaha keras
untuk menolong para korban yang jatuh ke laut. Namun diketahui terdapat 17
orang meninggal karena tidak bisa berenang, termasuk diantaranya tujuh orang
anak-anak. Sejak saat itu dibentuklah "Deutsche
Lebens-Rettungs-Gesellschaft (DLRG)" atau German lifesaving organization pada tahun 1913.
Pada tahun 1913 juga untuk pertama kalinya
dibuat baju khusus renang yang bersifat elastis yang dubat oleh perusahaan
sweater Jantzen. Pada tahun 1924 saat diadakannya Olimpiade renang di Paris,
muali dibuat jalur pemisah renang yang terbuat dari gabus untuk pertama
kalinya, disertai dengan garis-garis pemisah yang juga terdapat pada dasar
kolam renang.
Sejarah
renang Di Indonesia
Di Indonesia, renang juga sejak lama digunakan
berhubung kepulauan Indonesia sebagian besar adalah lautan. Diketahui bahwa
pada zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia juga menggunakan renang untuk berperang
dan menangkap ikan. Pada tahun 1904, diketahu bahwa untuk pertama kalinya kolam
renang dibuat kurang lebih zaman penjajahan belanda di kota Bandung (Kolam
Cihampelas). Sejak tahun 1917, dengan nama Hindia Belanda, di Indonesia mulai
dibentuk perserikatan-perserikatan renang daerah seperti di Bandung, Jawa Timur
dan Jawa Barat. Selain itu, pada saat itu juga mulai diadakan lomba-lomba
renang tingkat daerah. Diketahui perenang Hindia belanda bernama Pet Stam yang
menjadi juara pada lomba renang Cihampelas, dikirim ke Olimpiade Berlin pada
tahun 1936 dengan membawa nama sebagai wakil Belanda. Sejak tahun 1943 hingga
1945 dibawah penjajahan Jepang, renang di Indonesia juga semakin berkembang.
Pada tahun 1948, untuk pertama kalinya
diadakan kompetisi olahraga renang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di
Surakarta dengan cabang gaya bebas, gaya punggung, dan gaya dada. Untuk gaya
kupu-kupu, mulai diselenggarakan pada PON ke-IV di Makassar. Pada tahun 1951
untuk pertama kalinya dibentuk organisasi renang Nasional dengan nama
Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI), yang kemudian bergabung menjadi
anggota FINA dan Internationale Olympic Comitte (IOC). Pada tahun 1952, perenang
Indonesia Mulai ikut berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki. Di tahun 1957 PBSI
kemudian berganti nama menjadi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
0 comments