Sejarah Snorkeling dan Pengertiannya

Snorkeling (dalam ejaan bahasa Inggris ditulis snorkeling) adalah suatu kegiatan berenang dimana tubuh berada di air dan dilengkapi dengan masker menyelam (mask) serta sebuah tabung kecil pernapasan disebut snorkel yang terpasang pada mask, dan biasanya disertai kaki katak (fin). Pada perairan dengan suhu yang dingin makan biasanya snorkeler menggunakan wetsuit (pakaian menyelam) untuk menjaga suhu tubuh. Penggunaan peralatan ini memungkinkan snorkeler untuk mengamati aktivitas bawah laut untuk waktu yang lama dengan usaha bernapas yang relatif kecil dan badan dalam posisi tertelungkup di permukaan air atau laut.
Snorkeling merupakan kegiatan rekreasi yang populer, terutama di tempat-tempat tropis. Daya tarik utama adalah kesempatan untuk mengamati kehidupan bawah laut yang alami tanpa perlu menggunakan peralatan rumit dan serta tanpa perlu pelatihan seperti melakukan scuba diving.  Hal ini menarik bagi segala usia karena tidak terlalu sulit, dan tanpa perlu sampai harus menghembuskan gelembung udara seperti menggunakan peralatan scuba-diving. Snorkeling merupakan dasar dari dua kegiatan bawah air yang menggunakan kaki katak (fin) untuk berenang.
Snorkeling juga digunakan oleh para penyelam (scuba diver) saat di permukaan, olahraga bawah air seperti hoki bawah air dan rugby bawah air, dan juga digunakan oleh bagian dari tim pencarian dan penyelamatan di perairan.

Sejarah
Snorkeling disebutkan oleh Aristoteles dalam tulisannya berjudul Parts of Animals. Dia mengacu pada penyelam menggunakan "alat untuk pernapasan" yang menyerupai belalai gajah. Beberapa bukti menunjukkan bahwa snorkling mungkin berasal di Crete sekitar 5.000 tahun yang lalu.
snorkeling merupakan bagian yang terpisah atau dapat dipasang dengan mask snorkeling. Mask dan snorkel yang terintegrasi jadi satu ini hanya cocok untuk snorkeling di permukaan, tetapi snorkeling terpisah juga dapat digunakan bebas untuk menyelam dan untuk permukaan. Sebuah snorkel merupakan tabung dengan panjang sekitar 30 cm (1 kaki) dan dengan diameter dalam antara 1,5 dan 2,5 cm (0,6 dan 1 inci), biasanya berbentuk L- atau J- dan di ujung bawahnya menjadi tempat yang akan dipasan ke mulut. Ujungnya tersebut terbuat dari karet atau plastik. Hal ini digunakan untuk menghirup udara dari atas permukaan air ketika mulut dan hidung pemakainya terendam di air saat menghadap ke bawah. snorkeling mungkin memiliki sepotong karet atau klip plastik yang berfungsi menempelkan snorkel ke tali pengikat mask.
Panjang optimum dari tabung snorkel adalah paling panjang 40 sentimeter (sekitar 16 inci). Tabung snorkel tidak lagi dapat digunakan bernapas saat melakukan snorkeling lebih dalam, karena posisi paru-paru di air yang lebih dalam serta di mana tekanan air di sekitarnya lebih tinggi. Perbedaan tekanan di jaringan paru-paru, antara kapiler darah dan ruang udara akan meningkatkan risiko terjadinya edema paru.

Flooding dan Clearing
Jenis paling sederhana dari snorkel adalah tabung polos yang dapat dimasuki air ketika berenang masuk ke bawah air. snorkeler yang mengeluarkan air dari snorkel baik dengan meniup kuat saat pernafasan waktu kembali ke permukaan (blast clearing) atau dengan memiringkan kepala ke belakang sesaat sebelum mencapai permukaan dan menghembuskan napas sampai keluar dari permukaan air, lalu kembali menghadap ke depan atau ke bawah lagi sebelum menghirup siklus napas berikutnya. Cara mengeluarkan air dengan meniup snorkel dengan udara, merupakan teknik yang membutuhkan latihan dan hanya bekerja ketika berada dipermukaan air.

Snorkeler bawah air, dengan katup snorkel
Beberapa snorkel memiliki katup untuk mencegah air untuk masuk ke snorkel dan tanpa terhirup ketika snorkeler bernafas.  Ada banyak jenis katup pada snorkel yang semakin berkambang sesuai dengan kebutuhan. Perenang Finswimmer biasanya tidak menggunakan snorkel dengan katup, karena mereka belajar untuk membersihkan tabung dengan meniupnya. walaupun tidak semua embusan napas dapat menjaga kadar air dalam tabung untuk tetap minimal. Masalah umum dengan semua mekanisme clearing mekanik ini adalah kecenderungan mereka untuk gagal jika snorkel jarang digunakan, atau jika disimpan dalam waktu lama, atau karena kurangnya pemeliharaan.

Diving mask
Snorkelers biasanya memakai jenis mask yang sama dengan yang seperti ydikenakan oleh penyelam scuba (scuba diver). Dengan adanya ruang udara di dalam mask, memungkinkan snorkeler untuk melihat dengan jelas di bawah air. Semua mask scuba diving terdiri dari lensa yang juga dikenal sebagai cover, karet pelapis lembut yang menutup hidung dan mencegah air masuk ke wajah, dan tali kepala untuk menahan mask agar tidak terlepas. Ada berbagai gaya dan bentuk mask.

Melakukan snorkeling
Meskipun menggunakan mask dan snorkel serta berenang di permukaan air secara teknis akan disebut "snorkeling", oleh sebagian besar snorkeler secara umum menganggap kegiatan tersebut sering dilakukan di sekitar karang, bangkai kapal, atau benda laut lainnya, baik untuk mengamati organisme perairan termasuk ikan, ganggang, dll atau untuk melihat formasi batuan. Karena bukan sebuah kegiatan yang dikompetisikan, snorkeling sering dianggap lebih menjadi sebuah aktivitas di waktu luang (rekreasi) dibanding diaggap sebagai sebuah olahraga.

Snorkeling tidak memerlukan pelatihan khusus, hanya kemampuan untuk berenang dan bernafas melalui snorkel. Namun, untuk alasan keamanan,dianjurkan untuk meminta  instruksi dan orientasi dari snorkeler yang lebih berpengalaman, pemandu wisata, toko menyelam, atau toko penyewaan alat snorkeling. Instruksi umumnya meliputi cara penggunaan peralatan, keselamatan dasar, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilihat, dan petunjuk konservasi (organisme rapuh seperti karang yang mudah rusak oleh aktivitas penyelam dan perenang snorkel). Beberapa organisasi menyarankan untuk menjaga keselamatan snorkling, seseorang  orang tidak boleh snorkeling sendirian melainkan dengan "teman", pemandu atau kelompok tur.

Beberapa tempat yang menyediakan jasa snorkling mengharuskan snorkeler di tempat mereka memakai rompi atau pelampung tiup yang mirip dengan baju pelampung. Pelampung tersebut biasanya warna kuning terang atau orange dan memiliki perangkat yang memungkinkan pengguna untuk mengembangkan atau mengempis perangkat untuk menyesuaikan daya apung pelampung tersebut. Namun, perangkat ini dapat menghambat dan mencegah snorkeler dari menyelam bebas untuk menyelam kedalam air. Terutama pada perairan dingin, pakaian wetsuit atau pakaian selam dapat memberikan daya apung. Di daerah tropis, perenang snorkel (terutama mereka yang memiliki kulit pucat) sering memakai rashguard dan / atau celana pendek untuk membantu melindungi dari kulit terbakar sinar matahari.

Tindakan pengamanan
Bahaya terbesar untuk snorkelers adalah perairan pantai yang disertai kegiatan seperti jet ski, speed boat dan sejenisnya. Sebuah snorkeler sering menyelam ke dalam air dengan hanya tabung snorkel yang terlihat di atas permukaan. Sementara kegiatan air (jet ski dan boat)  ini dapat lalu lalang di daerah yang sama ditempati oleh snorkeler tanpa dilihat oleh pengguna jet ski/boat, sehingga kesempatan untuk terjadinya tabrakan pada snorkeler tanpa disengaja bisa terjadi. Beberapa lokasi membatasi kegiatan jet ski/boat di daerah snorkeling. Snorkeler sebaiknya menggunakan atribut atau pakaina yang berwarna cerah dan mencolok agar dapat dilihat oleh penikmat kegiatan laut lainnya

Dehidrasi adalah kekhawatiran lain. Minum air baik sebelum memasuki air sangat dianjurkan, terutama jika seseorang berniat untuk snorkeling selama beberapa jam. hidrasi (minum) yang tepat juga dapat mencegah kram. Snorkeling dengan teman membantu agar menyadari kondisi berbahaya setiap saat untuk dapat membantu menghindari kesulitan-kesulitan ini.
Ketika melakukan snorkeling di dekat terumbu karang, sebaiknya menghindari kontak dengan karang karena dapat bisa yang menyengat, sebaiknya dengan mengenakan sarung tangan pelindung dan berhati-hati. Goresan karang sering membutuhkan pengobatan pertolongan pertama dan sebaiknya dilakukan perawatan medis darurat untuk menghindari infeksi. Memakai sepatu surfing sangat berguna karena dapat menghindari kaki dari karang saat air laut surut atau saat keluar dari laut
Hindari untuk menyentuh karang, karena hal itu dapat merusak karang, terutama karang yang rapuh. Banyak karang yang butuh waktu lama untuk hidup, namun dapat rusak dengan kontak langsung dari snorkeler. Kekhawatiran keamanan lainnya adalah interaksi dan kontak dengan kehidupan laut selama snorkeling. Sementara anjing laut dan penyu dapat tampak tidak berbahaya dan jinak, mereka dapat menjadi terkejut jika didekati atau merasa terancam. Beberapa makhluk, seperti belut, dapat bersembunyi di celah-celah karang dan lubang, dapat akan menggigit dimasukkan jari ke dalam lubang tempat mereka bersembunyi. Untuk alasan inilah sehingga snorkling dikenal untuk melihat dan bukan untuk menyentuh


0 comments