Renang gaya bebas merupakan salah satu
cara renang yang dapat dijadikan pilihan sebagai gerakan renang yang efektif
pada segi kecepatan. Renang gaya bebas dapat juga digunakan sebagai gerakan
renang yang bisa digunakan secara santai dengan mempertahankan kecepatannya
baik secara lambat, kecepatan sedang, atau bahkan lebih cepat tanpa. Keuntungan
renang gaya bebas juga cenderung lebih menghemat stamina dan tidak mudah lelah
dibanding renang gaya lainnya.
Dalam menerapkan gaya bebas sebenarnya
mudah dilakukan, namun untuk mendapatkan gerakan gaya renang bebas yang baik
kadang masih sulit diterapkan. Hal ini dapat dipengaruhi kesalahan-kesalahan
kecil yang tidak dipahami, sehingga menyebabkan sebagian atau sedikit gerakan
yang kurang tepat dan berdampak dengan menurunnya daya dorong. Faktor lain yang
mempengaruhi adalah kebiasaan. Semakin sering perenang tersebut berlatih
menerapkan teori, maka semakin terbiasa dan terampil pula tubuhnya dalam
melakukan gerakan tersebut hingga pada akhirnya akan lancar.
Tips-tips
1. Buatlah
kepala tetap segaris atau sejajar dengan sumbuh tubuh sambil melihat kebawah
(yaitu melihat ke dasar kolam). Sebaiknya jangan sering melihat lurus kedepan
(kepala mendongak), karena jika tidak hal ini dapat membuat kita cenderung akan
mengangkat kepala. Jika kepala terangkat, dapat membuat pinggul dan kaki akan
condong jatuh lebih kebawah atau lebih dalam (sumbu tubuh menjadi miring).
Sehingga hal ini justru akan membuat diri kita lebih bekerja ekstra dengan cara
memukul keras air menggunakan kaki (mendorong/mengayuhkan kaki lebih keras)
agar tetap menjaga berada pada sumbu datar.
Pelajari
cara menekan tubuh agar tidak keluar mengapung diatas permukaan air. Kita
ketahui bahwa paru-paru merupakan sebuah kantung yang penuh dengan udara dan
sangat ringan. Hal ini cenderung dapat membuat tubuh bagian atas lebih mudah
mengapung atau terangkat diatas permukaan air. Pada teknik renang gaya bebas,
sebaiknya kepala dan dada lebih ditekan kebawah agar memberikan keuntungan
berupa menghemat usaha atau gerakan pinggul dan kaki. Dengan menekan tubuh
bagian atas lebih kebawah, akan memberikan efek seperti tuas dimana tubuh
bagian bawah akan sedikit terangkat keatas. Hal ini akan membuat kita lebih
mudah mengayuh atau memukul air dengan kaki.
Jangan
mengangkat seluruh kepala keluar dari permukaan air hingga sesaat tiba waktunya
untuk tempo pengambilan napas. Kesalahan ini sering mengakibatkan pinggul dan
kaki menjadi jatuh kebawah. Putar tubuh ke sisi samping kiri atau kanan (posisi
tubuh menjadi miring pada salah satu sisi) dengan diikuti sedikit putaran
kepala (kesamping) hingga mulut terbebas dari air (untuk pengambilan napas).
Selain itu, pada saat memutar kesamping seharusnya posisi kepala akan terasa
seperti sedang berbaring menyamping dengan menggunakan bantal (air sebagai
bantalannya).
4
Cobalah
untuk berenang dengan memutar tubuh dari sisi ke sisi (menyamping), dibanding
dada dan perut hanya pada posisi datar. Putar tubuh dari sisi ke sisi dengan
bantuan gerakan lengan baik kiri maupun kanan. Hal ini akan memungkinkan
melibatkan gerakan otot besar pada punggung selain mengandalkan gerakan pada
otot bahu dan dapat meningkatkan daya dorong saat berenang.
Pada
saat melakukan putaran ke salah satu sisi (kiri atau kanan), gerakan putaran
tangan juga diikuti dengan gerakan putaran pinggangg dan bahu agar rotasi
putaran lebih maksimal. Hal ini dapat mempermudah kepala dalam menoleh ke sisi
tersebut untuk sepenuhnya dengan mudah bisa mengambil napas. Selain itu,
setelah mengembalikan arah putaran kesisi sebaliknya, jangkauan lengan kedepan
juga ikut lebih mudah dalam melakukan gerakan bergantian melewati kepala.
Saat
melakukan putaran ke sisi samping (dalam hal ini kita misalkan ke sisi kanan),
gerakan memutar bahu dan penggang menyebabkan posisi bahu menjadi cenderung
miring, dimana bahu kiri menjadi lebih
dibawah, sementara bahu kanan lebih diatas. Pada saat tersebut, putaran ke sisi
samping juga diikuti dengan gerakan tangan. Pada saat bahu kanan akan berputar
menjadi diatas, maka tangan kanan juga ikut bergerak menjadi tertekuk pada
bagian siku. Usahakan sebaiknya mengakat siku tersebut setinggi mungkin dari permukaan
air saat melakukan putaran tersebut. Untuk tangan sebelahnya (tangan kiri)
tetap berada didalam air, sambil bergerak mengayuh kearah belakang (mengayuh
dari lurus di depan kepala, mengayuh ke belakang) dan bukang kearah bawah. Hal
ini dapat membantu terjadinya dorongan ke depan.
Saat
gerakan mengayuhkan tangan kedepan melewati kepala, seharusnya tangan menjadi
tegak lurus kedepan bukan pada saat masih berada diatas air, melainkan saat pergelangan
tangan sudah masuk ke dalam air dan
tubuh baru kembali dari putaran sisi samping menjadi datar. Jadi, ketika posisi
putaran tubuh telah kembali dari posisi miring dari samping (menjadi datar) dan
sebelum tangan akan diregangkan lurus kedepan melewati kepala, sebaiknya bagian
pergelangan tangan sudah lebih dulu masuk kedalam air (saat siku masih sedikit
tertekuk) dan pergelangan tangan masuk ke air dengan jarak tidak terlalu jauh
dari kepala. Setelah pergelangan tangan masuk ke dalam air, barulah tangan
diregangkan lurus kedepan melewati kepala, sehingga seluruhnya lengan berada di
dalam air terjulur kedepan. Setelah itu barulah mengayuhkan tangan bergantian
dengan tangan sebaliknya diiringi putaran tubuh ke sisi samping.
1. Untuk
menciptakan atau mendapatkan teknik renang gaya bebas yang baik, kita perlu
mengeluarkan napas secara simultan saat permukaan wajah masih tetap berada di
dalam air atau terendam, sedangkan menarik napas dilakukan saat posisi tubuh
memutar ke samping. Hal ini sebaiknya dilakukan karena ketika berenang dengan
tubuh memutar ke sisi samping, waktu untuk melakukan kedua fase pernapasan sekaligus
(menarik napas dan menghembuskan napas) tidak akan cukup. Pada saat tubuh
memutar kesamping fase pernapasan yang dapat dilakukan hanya fase menarik napas.
Karena jika melakukan kedua fase pernapasan secara bergantian saat posisi tubuh
memutar ke sisi samping, akan menyebabkan terbuangnya waktu sebelum pergantian
memutar tubuh ke sisi sebaliknya. Hal ini akan membuat renang menjadi tidak
efektif dan terhambat, selain itu lebih memakan waktu.
2.
3. Hematlah
energi dengan melakukan mengayuh kaki naik turun dengan dua kali pukulan untuk
(Two beat kick) pada renang dengan jarak menengah dan panjang. Dengan kata
lain, kecepatan pukulan kaki sama dengan kecepatan gerakan tangan kita.
4.
5. Untuk
sat-sat awal melakukan gerakan renang gaya bebas, sebaiknya perenang
menggunakan klip penutup hidung. Tujuan penggunaan klip ini adalah untuk
mencegah terhirupnya air atau masuknya air ke dalam hindung sehingga hidung
menjadi perih. Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi perenang yang akhirnya
dapat merusak pola renang. Masuknya air kedalah hidung dikarenakan para pemula
renang biasnya masih belum dapat
mengatur napas sesuai tempo dan ritme pengambilan napas, sehingga cenderung
menarik napas menggunakan hidung walau masih sementara di dalam air sehingga
dapat terhirup masuk. Setelah terbiasa, biasanya para perenang tidak lagi
membutuhkan klip hidung, karena para perenang sudah mampu mengatur tempo dan
ritme pengambilan napas melalui mulut dan tidak memakai hidung.
0 comments